Nyepi Tanpa Internet?



Sabtu, 17 Maret 2018 kemarin merupakan salah satu hari raya besar bagi umat hindu di Bali, yaitu Tahun baru Saka 1940 atau kita kenal dengan Nyepi. Dimana pada hari Sabtu kemarin umat Hindu khususnya yang berada di Pulau Bali melaksanakan Catur Brata Penyepian. Dimana pada hari raya Nyepi ini warga tidak boleh menyalakan api, bekerja, pergi, dan tidak boleh mengadakan hiburan. Apa itu Nyepi?
Nyepi berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender caka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi. Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di Bali dimulai dengan menyepi. Tidak ada aktivitas seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, namun tidak untuk rumah sakit.
Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta). 
Pada hari Nyepi umat Hindu melaksanakan "Catur Brata" Penyepian yang terdiri dari amati geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Serta bagi yang mampu juga melaksanakan tapa, brata, yoga, dan semadhi.

Demikianlah untuk masa baru, benar-benar dimulai dengan suatu halaman baru yang putih bersih. Untuk memulai hidup dalam tahun baru Caka pun, dasar ini dipergunakan, sehingga semua yang kita lakukan berawal dari tidak ada,suci dan bersih. Tiap orang berilmu (sang wruhing tattwa jñana) melaksanakan brata (pengekangan hawa nafsu), yoga (menghubungkan jiwa dengan paramatma (Tuhan)), tapa (latihan ketahanan menderita), dan samadi (manunggal kepada Tuhan, yang tujuan akhirnya adalah kesucian lahir batin).
Semua itu menjadi keharusan bagi umat Hindu agar memiliki kesiapan batin untuk menghadapi setiap tantangan kehidupan pada tahun yang baru.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana sebagian orang masih dapat menikmati hiburan seperti bermain alat elektronik, maupun browsing disaat hari raya Nyepi. Pada tahun ini pemerintah daerah bekerja sama dengan pihak operator seluler dan pengelola jaringan untuk dapat meminimalisir hal ini yang dilakukan dengan cara menonaktifkan layanan seluler data bagi seluruh operator internet untuk wilayah Bali. Hal ini sudah dilaksanakan pada hari Sabtu kemarin dimana layanan data seluler serempak di non-aktifkan mulai pukul 06.00 hari Sabtu, 17 Maret 2018 sampai 06.00 Minggu, 18 Maret 2018.
Hal yang dilakukan oleh pemerintah ini saya rasa juga mengacu dengan ritual Catur Brata Penyepian dimana terdapat satu aspek yaitu amati lelanguan (tidak mengadakan hiburan), dimana yang kita tahu ponsel dapat mengganggu kita dalam menjalani Catur Brata Penyepian ini. Namun sayangnya usaha dari pemerintah daerah saya rasa masih belum merata, karena dalam pelaksanaannya masih terdapat sejumlah orang yang masih bisa mengakses seluler data mereka pada saat Hari Raya Nyepi. Namun langkah yang diambil ini sudah cukup baik untuk meminimalisir pelanggaran yang dilakukan saat Nyepi.
Hari Raya Nyepi merupakan hari raya suci bagi umat Hindu untuk menyucikan diri untuk menyambut tahun yang baru, dengan harapan dapat menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya. Saya harap tulisan ini dapat menambah wawasan anda tentang Nyepi terutama di Pulau Bali. Mohon Maaf bila ada kata yang kurang berkenan dalam bacaan ini.

Terima Kasih
www.undhirabali.ac.id

Komentar